Matahari masih belum juga menyembunyikan sinar serta tubuhnya, padahal aku sudah tidak sabar untuk segera pergi ke airport . Yeah, penerbangan yang aku ambil akan berangkat sekitar 5 jam lagi. Aku yang sudah packing sejak semalam mengecek kembali apakah semua keperluanku sudah masuk koper atau bahkan ada yang seharusnya tidak diikutsertakan. Arloji berwarna pink yang sungguh girly yang melingkar di pergelangan tangan kiriku kembali kulirik untuk yang kesekian kali. “Ah...! Cepetan donk! Cepet jam 18.00 kenapa sih? Ayolah matahari, tidurlah!!” aku berteriak-teriak dan tak bisa mengontrol emosiku, seorang diri di dalam kamar yang sebentar lagi akan aku tinggalkan.