Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

(Bukan) Review - Tentang Kamunya Tere Liye is RECOMMENDED!

Sejauh ini aku belum pernah membaca karya Tere Liye, Tentang Kamu inilah yang pertama kali, dan yang terbaru ya (mungkin). Lagi-lagi ini bukan bukuku. Seorang guru bahasa Indonesiaku saat MTs, menawariku novel ini. Awalnya aku sempat menolak karena beliau sendiri belum membacanya-aku ingin menunggu beliau selesai terlebih dulu. Tapi, beliau bilang “tidak apa-apa, saya punya 2, dan kita bisa gantian” (kurang lebih seperti itu). Baiklah, aku menerima tawaran itu. Kuambil novel di kediaman beliau. Dan kau tau?! Novel itu belum dibuka, masih disegel, dan masih belum dikeluarkan dari kantong kresek. Aku merasa tidak enak-sebenarnya, tapi aku sudah terlanjur datang. Saat buku itu sudah ditanganku, aku tidak langsung membukanya. Aku menyelesaikan Dilan dulu-aku tidak ingin nanti terlanjur terlena dengan Tentang Kamu lantas melupakan novel yang belum kelar. *aku juga sudah menyelesaikan artikel tentang Dilan beberapa waktu lalu setelah aku menyelesaikan membacanya selama berabad-abad. D

Dilan? Mainstream or Anti?

Jika tulisan ini ditujukan pada karyaku, sungguh aku akan benar-benar langsung akan merasa sebal karena aku benci dikatain mainstream . Tapi, mengapa aku menyampaikan ini? Bukankah seharusnya jika aku tak suka hal ini terjadi padaku, aku juga tak boleh membuat hal ini terjadi pada orang lain yang tak lain lagi adalah Pak Pidi Baiq yang Baik? No no no, this is just my opinion. No more... Aku tidak punya buku Dilan satupun dalam bentuk hard-copy (di sini sulit menemukan toko buku terpercaya, adanya jauh banget, dan jika online aku akan membayar 2x lipat karena ongkir yang tinggi untuk daerahku, pojokan sih haha), aku hanya punya soft-copy dalam bentuk PDF, 3 lengkap. Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea. Dan, itupun dikasih. Ah! Makhluk macam apa aku ini? Katanya suka membaca?

Hukuman Mati (Antara Jokowi dan Habibie)

Hukuman mati di masa pemerintahan yang sekarang ini berlaku di negara kita, ya? Menurut kalian, hukuman ini bagus atau tidak? Saya baru baca buku "Pesawat Habibie (Sayap-sayap Mimpi Indonesia)ditulis oleh Arimbi Bimoseno, terbitan KataMedia. Berikut ini merupakan salah satu judul yang membuat saya ingin menulis dan membagikannya kepada khalayak ramai, yaitu "Hak Prerogatif Allah" halaman 135. Ini dia: Seekstrim apa pun tindak kejahatan, Habibie tidak setuju hukuman mati. Itu sudah menjadi sikap hidupnya, baik ketika sedang tidak berkuasa maupun ketika kekuasaan berada dalam genggamannya. Habibie menuturkan, "bukan hak saya atau hak siapa pun. Bagaimanapun saya berkuasa, tidak mungkin saya mengetahui segala-galanya. Jika orang yang bersalah mendapat hukuman dan ditentukan kapan harus ditembak mati maka jika ternyata satu tahun setelah ditembak mati orang tersebut tidak bersalah, saya tidak bisa menghidupkan orang itu kembali. Mati itu irreversible. Tidak bisa s

Is Gossiping Good or Bad?

Talk about human in this wide world, what do you think first? Male-female, old-young, adult-little, kind-evil, good looking-bad looking, fat-slim, and many more. Don't think much antonym above! Just take one of them, it is "kind-evil" or you can change to "good-bad". It must be good behavior and bad behavior. In this world, people have their own characters. May be some of them are in your side, but remember! Some others have different ways with you. Just say that i don't like gossiping, and i always wanna avoid it, yeah...i effort to leave it. But, in other way people around me like doing gossip, and i have no rights at all to stop them. If i want them to stop gossiping, then they will say that i am freak, i am suck, and other bad words they tell me. As nobody of theirs, i can't do many things. Start from gossiping, then it may be backstabbing. In gossiping, we talk much about somebody else's badness and their mistakes. We make it as topic of t

Pertanyaan Mematikan

       Jahat banget kesannya, haha. Sebenarnya gak sekejam itu, dan kitapun tak kehilangan nyawa kok. Apakah pertanyaan dari kuis berhadiah milyaran yang ketika kita gagal jawab dengan benar kita bakalan imsomnia sebulan? *saking nyeselnya, Guys. Bukan.        Apakah pertanyaan dari calon mertua yang ketika salah jawab bakal bener-bener fatal sehingga bisa jadi lamaran ditolak? Bukan. Apakah pertanyaan-pertanyaan dalam naskal soal Ujian Nasional yang katanya momok bagi mereka yang malas belajar itu? Bukan.        Lantas pertanyaan yang mana, oleh siapa, yang bagaimana? Yaitu pertanyaan anak kecil tentang ketauhidan atau ketuhanan. Pertanyaan yang sangat polos, sederhana, tapi kalau kita salah jawab, berbahaya loh. Kenapa? Karena ketauhidan itu halus, nyaris tak terlihat, butuh penalaran, dan anak kecil masih belum bisa nalar, Guys.        Sebenarnya, aku menulis ini karena memang ada kejadian. Pertanyaan keponakan-keponakan yang membunuhku, yang membuatku lebih memilih tutup mulut

Pokemon Go, Penting Gak Sih?

Pokemon. Setahuku, ini nama salah satu tokoh kartun di masa kecilku. Dan beberapa waktu lalu, aku sempat terkejut karena Pokemon muncul kembali di masa sekarang. Awalnya aku bingung dan nggak ngerti, soalnya beberapa kawan di sosmed entah itu facebook ataupun BBM, mereka menyertakan si pokemon dalam postingannya. Semisal seperti ini, "menemukan dirimu tak semudah menemukan pokemon." Nah loh 😂 LOL! Akhirnya, setelah ada liputan di televisi, aku jadi tahu apa itu Pokemon Go. Kalau menurut aku sendiri, Pokemon Go adalah GPS rahasia. Loh kok?? Begini maksudku, kan kita disuruh mencari Pokemon, otomatis kita bakalan berjalan terus sampai pokemon itu tertangkap. Iya, kan? Walhasil, letak posisi Pokemon menunjukkan/membawa kita ke suatu tempat. Waktu itu di TV, ada remaja putri yang diwawancarai bahwasanya dia menemukan suatu taman di belakang bangunan apa gitu, pokoknya nggak nyangka banget kalau ada tempat semacam itu. Pernah juga ada segerombol orang yang tiba-tiba berbondong

Selamat Bulan Suci Ramadhan, Good People!

Kamli Production Rasanya baru kemarin ya, tapi sekarang udah datang lagi nih bulan suci. Alhamdulillah, ketemu lagi, hehe. Biasanya menjelang puasa, apa sih yang kalian lakukan? Bikin daftar belanjaan buat sahur dan buka? Bikin jadwal ngabuburit sama keluarga dan teman-teman? Bikin daftar toko yang mau didatengin untuk beli baju baru? Ziarah ke makam? Atau, apa nih? Berdiam diri di rumah? Hohoho... Aku mau cerita satu aja nih tentang hal yang biasanya kita lakukan menjelang puasa ataupun menjelang lebaran. Yaitu, ziarah ke makam. Sejak dulu sampai sekarang, alhamdulillah aku rutin berkunjung meskipun hanya beberapa kali dalam setahun (biasanya 2x sih) dan pastinya bersama keluargaku (wah, aku tidak berani kalau sendiri hehe). Hufft, namanya juga di daerah ya, makamnya tidak beraturan. Beda banget sama yang di kota. Kalau di kota kan, rapi, bersih, hijau, terawat, iya karena di kota itu bayar. Nah di desa? Tidak ada biaya sepeserpun untuk perawatan. Mungkin hanya

Kenapa Kita Tidak Mati Semudah Itu?

Pasti kita semua pernah mempelajari tentang macam-macam makhluk hidup. Dalam pelajaran IPA, kita akan mengenal 4 makhluk hidup. Yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan yang terakhir setahu saya adalah pengurai. Saya tidak akan membahas pengurai di sini. Saya hanya akan membahas 3 makhluk hidup─manusia, hewan, tumbuhan. Ada apa dengan mereka? Dalam agama Islam, banyak makhluk yang diciptakan oleh Allah. Tidak hanya 3 tersebut di atas. Dari semuanya, ada yang gaib dan tidak. Kita juga pasti sudah mempelajari tentang yang gaib─malaikat, jin, iblis. Gaib artinya tidak berwujud. Mata manusia terbatas, dan tak mampu melihat yang gaib─ada yang mampu, namun ada proses untuk menjadi seperti itu. Sebagai manusia yang biasa-biasa saja (baca:manusia biasa), kita hanya akan mampu melihat sesama─manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Kita pun hanya sebatas bisa melihatnya─hewan dan tumbuhan, dan tak pandai berbicara dengan bahasa yang mereka gunakan. Loh, tapi pawang di kebun binatang, sirkus, mere

GURU (Gak) Untuk ditiRU

Mungkin Anda terkejut membaca judul yang saya tulis. Anda berpikir bahwa saya kurang ajar, tidak memiliki sopan santun, atau bahkan hal terbesar yang ada dalam benak Anda tentang saya adalah saya gila. Saya tidak peduli dengan anggapan orang lain terhadap saya. Karena bagaimanapun bentuk anggapan itu, tidak akan membuat tubuh saya berdarah ataupun terluka. Kecuali jika Anda datang kepada saya kemudian menghajar saya karena Anda tidak terima dengan apa yang saya tulis, mungkin juga Anda memanggil polisi atau FBI kemudian mereka menembaki saya kemudian tubuh saya berlubang-lubang bak daun yang dimakan ulat, atau Anda akan meminjam tank kemudian melindas tubuh saya. Entahlah. Saya harap Anda tidak melakukan itu semua kepada saya, karena yang akan saya bicarakan tidak seperti yang Anda pikirkan. Kenapa saya mengatakan bahwa guru tidak untuk ditiru, padahal kebanyakan orang mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa? Dalam bahasa jawa juga di-identik-kan bahwa sosok guru ad

Sejarah Zodiakmu

Zodiak yang merupakan sebuah sabuk melingkar sebesar 18 0 yang berpusat pada lingkaran ekliptika berasal dari bahasa Latin, Zoodiacos Cyclos, yang berarti lingkaran hewan. Pada sabuk ini terdapat 12 buah rasi bintang. Ke 12 rasi bintang digunakan dalam ramalan bintang yang umumnya dikenal sebagai horoskop atau ramalan zodiak.                       Z odiak dipercaya sudah berumur 3.000 tahun. Zodiak dipercaya dipergunakan pada zaman Mesir kuno serta Babilonia. Zodiak bermula pada 1000 SM dimana seorang astronom dari Babilonia membagi langit menjadi 12 bujur untuk menciptakan sistem koordinat yang digunakan dalam kalender bangsa Babel. Dari system koordinat inilah planet-planet sekitar bumi ditemukan. Berdasarkan data documenter, Zodiak juga digunakan pada zaman Romawi. Romawi mendapat sistem Zodiak dari seorang astronom dari Babilonia juga. Pada zaman ini pemimpin Romawi menggunakan zodiak sebagai alat untuk mengambil langkah-langkah dan keputusan-keputusan yang tepat da

Cukup 2 Profesi, Kamu Bisa Menjadi Apapun

           Jumlah profesi di dunia ini mungkin tidak lebih banyak dari jumlah manusia yang hidup di dalamnya. That’s why beberapa dari kita ada yang merangkap, itupun hanya bisa merangkap beberapa profesi saja. Tak banyak. Guru merangkap petani, guru merangkap penjaga toko, kepala desa merangkap tengkulak, ketua RT merangkap tukang becak, pemain bola merangkap koki, pengusaha merangkap ustadz, pedagang merangkap kuli bangunan, wartawan merangkap fotografer (emang itu kali kerjaan dia :D), dan lain sebagainya.             Dari profesi yang bisa dirangkap itupun, bukan merupakan profesi yang terkenal keren semua, maksudnya, profesi yang biasanya di-wah-kan, seperti dokter, polisi, hakim, TNI, maupun tokoh pemerintahan. Katakan saja, dokter merangkap TNI, polisi merangkap hakim. Tidak mungkin, kan? Bagaimana cara mereka membagi waktu jika pekerjaan mereka memiliki jam kerja yang sama? Maka dari itu, profesi terjadwal baiknya dibarengi dengan profesi suka-suka kalau memang mau merangkap

Ijen Crater (Ijen Mountain), Banyuwangi

The brimstone This is The Way

Pulau Merah Banyuwangi Indonesia

Pulau Merah dari jauh Pohon-pohon di pantai Pulau Merah Pasirnya..oh... Jejak kakiku di Pulau Merah Busa-busa di pantai Garis-garis pasirnya...