Relationship. Pasti pernah mendengar kata itu, kan? Yup,
hubungan. Kali ini saya mengajak kalian belajar bersama tentang hubungan.
Menurut yang kalian tahu nih, ada berapa sih hubungan yang kalian jalin?
Secara garis besarnya, semua makhluk hidup di
dunia ini memiliki 2 hubungan. Apa saja? Yaitu hubungannya dengan sang pencipta
(Tuhan) dan hubungannya dengan sesama manusia. Biasanya, dalam agama islam
disebut dengan Hablum Minallah wa hablum minannas (Hubungan dengan Allah dan
hubungan sosial).
Nah, untuk
hubungan dengan Allah, bagaimana sih agar hubungan kita baik? Hablum minallah
menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah. Namun dalam pengertian syariah
makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-Thabari,
Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah "Perjanjian dari Allah,
maksudnya adalah masuk Islam atau beriman dengan Islam sebagai jaminan
keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat"
Sehingga dapat kita
pahami bahwa untuk membangun hubungan kita kepada Allah, kita mempunyai
kewajiban untuk menunaikan hak-hak Allah, dan apakah hak-hak Allah itu? Hak-hak Allah ialah mentauhidkan dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang
lain serta menjalankan syariat Allah. Misalnya: sholat, puasa dan sebagainya.nu.or.id |
Tadi subuh udah sholat belum? Udah, donk.
Kalau puasa? Sekarang bulan puasa nih, siapa yang tidak puasa? Hayo ngaku?!
Kalau yang perempuan, saya ngerti. Tapi, kalau laki-laki tidak puasa, apa
alasannya? Ada anak laki yang tidak puasa di sini?
Dari Abu Umamah, katanya, "saya datang
kepada Rasulullah, lalu saya katakan, 'suruhlah aku dengan amal yang akan
memasukkanku ke surga'.
Lalu Nabi bersabda ; "Hendaklah kamu berpuasa, karena tak ada
yang sebanding dengan pahalanya dengan puasa."
Lalu saya datangi Nabi untuk yang kedua kalinya, maka sabdanya;
"Hendaklah kamu berpuasa !" (HR.Ahmad dan Nasa'i juga Hakim yang
menyatakan shahihnya).
MashaAllah...
O ya, pada tahu
kan taqwa itu apa? Yaitu menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya.
Itu deh, kunci untuk memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Rukun Islam
semua dilakukan. Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji. Ditambah dengan hal-hal
sunah lainnya, seperti mengaji (baca Alqur’an), sedekah, menuntut ilmu, dsb.
Sekilas tentang
Hablum minallah....
Selanjutnya,
tentang Hablum minannas atau hubungan sosial. Kita ini kan makhluk sosial, jadi
sangat tidak mungkin bagi kita untuk tidak berinteraksi dan berhubungan dengan
sesama. Tidak akan pernah mungkin! Nah, untuk berhubungan dengan mereka kita
perlu akhlaq yang baik.
Eh, gimana sih adab kita kepada orang yang lebih tua?
Gimana sih adab kita kepada orang yang lebih muda? Boleh nggak sih kita
nge-bully adik kelas kita?
Kali ini saya
akan menjabarkan menjadi 3 saja adab kepada sesama, yaitu:
1.
Adab kepada orang tua
2.
Adab kepada guru
3.
Adab kepada sesama teman
1.
Orang Tua
Orang tua
adalah orang yang dari keduanya dikombinasikan dan kemudian jadilah kita. Haha,
itu menurut saya sih. Kalian semua pasti tahu siapa itu orang tua. Mama papa,
ayah bunda, bapak ibu, mom dad, abi umi. Kita wajib menghormati mereka dengan
sepenuh hati, patuh terhadapnya, tidak menyakitinya. Jangankan menyakiti,
mengatakan “uff” saja tidak boleh. Namun, bagaimana anak sekarang terhadap
orang tuanya? Ada sebagian yang sholeh dan sholehah, namun juga banyak yang
belum bisa dikatakan sholeh/sholehah.
cyberdakwah.com |
2.
Guru
Terkenal
dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa. Guru merupakan distributor ilmu. Pada
dasarnya, segala ilmu yang kita dapatkan itu datangnya dari Allah namun dengan
perantara seseorang yang biasanya kita sebut guru. Guru, dalam bahasa jawa
sering kita dengar bahwa mereka wajib digugu lan ditiru. Memang, namun kita
harus hati-hati dengan guru zaman sekarang. Bukannya menakut-nakuti, tapi
sekarang siapapun bisa menjadi guru. Sekalipun itu adalah cheaters alias
orang-orang yang curang. Buktinya, tidak sedikit guru-guru yang mengajarkan
muridnya untuk berbuat curang saat ujian. Pernah denger, kan? Nah, terus kita
harus memilih guru yang seperti apa? Kita harus memilih guru yang lebih alim,
lebih waro’ (menghindari berbuat maksiat), lebih berusia, seperti halnya Imam
Abu Hanifah menjatuhkan pilihannya pada Hammad bin Sulaiman setelah terlebih
dahulu berfikir dan mempertimbangkan;
Kata beliau,”
saya menemukan beliau seorang guru yang luhur, santun dan penyabar dalam segala
urusan”. Dan katanya lagi,” saya menetap pada Syaikh Hammad bin Abu Sulaiman
dan ternyata saya berkembang”.
Itu pada
zaman dulu kita bisa memilih. Sekarang, kalau kita bersekolah di suatu sekolah
misalnya ada sekitar 30 guru, ya sudah itu semua berarti guru kita. Dan kita
harus menyamakan semuanya. Maksudnya, tidak pilih kasih. Semisal, kamu sukanya
guru bahasa inggris, jadi setiap tugas pasti kamu kerjakan. Sebaliknya, kamu
tidak suka dengan guru X, akhirnya kamu malas mengerjakan tugas-tugasnya.
Jangan begitu, beliau saja tak membedakan antara satu murid dengan murid
lainnya. Iya, kan? Sebagai murid kita harus menjadi murid tangguh dan cerdas,
murid yang taqwa kepada Tuhan, sehingga bagaimanapun kondisinya, kita akan
tetap pada koridor yang benar. Ok?
newsnation.in |
3.
Teman
Ketahuilah
bahwasanya tidak setiap orang patut dijadikan teman. Kita harus pandai memilih
juga, karena orang-orang bisa menilai siapa kita dilihat dari dengan siapa kita
berteman. Teman itu
berpengaruh loh dalam keseharian kita. Jadi, kalo cari temen tuh ya yang baik
aja. Teman baik? Yang kayak gimana donk? Ada kata mutiara bahasa arab, begini:
“Teman yang baik itu adalah teman yang menunjukkan kita pada kebaikan”. Tau
sendiri kan maksudnya..? Mungkin kamu pernah ya diajakin ini itu sama temen.
Ada yang ngajakin ke hal-hal positif, dan gak sedikit pula yang ngajakin ke
hal-hal yang negatif. Yang ngajakin ke positif itulah yang disebut dengan teman
yang baik.
Contoh: Kamu males banget buat belajar,
padahal gak lama lagi kamu bakalan ujian. Kemudian datanglah temanmu yang
ngajakin kamu belajar, maksa kamu buat hit the book. Awalnya kamu
ngerasa jengkel sama dia, karena menurut kamu dia ganggu. Tapi lama-lama kamu
bakalan sadar kalo dia itu teman yang baik, dia peduli sama kamu, dia sayang
sama kamu (tapi kalo hatimu mau nerima, kalo hatimu gak nerima kamu gak akan
suka teman macam itu, kamu akan lebih suka teman yang sukanya negatif-negatif
mulu).
Perlu kamu tau ya... cari teman suka itu
gampang banget, seabrek!! Tapi, kalo nyari teman duka sulitnya..oh...
“Kalo
kamu berhasil, mereka akan tau siapa kamu. Dan ketika kamu gagal, kamu akan tau
siapa mereka”.
Good enemy is better than a bad friend. LOL.
Inget ya, “Su’ul khuluqi yu’di”. Keburukan
budi pekerti itu menjalar.
bobo.grid.id |
Thanks for reading.
Komentar
Posting Komentar
You may say anything about me, because it is your right. And i also may say anything about you, because it is my right.