Langsung ke konten utama

Jalanan di Jakarta Masih Bagus Malah Diacak-acak, Jalanan di Daerah Hancur Dibiarkan. Salah Siapa?

Aku sudah satu tahun di Jakarta dan selama ini hampir tidak pernah melewati jalan rusak seperti di daerah-daerah, khususnya bagian pelosok di Indonesia. Sejelek-jeleknya jalanan di Jakarta tidak akan membuatmu muntah (kecuali kamu sakit) karena mobil yang kau tumpangi tidak akan bergejolak hebat seperti di kampung.
suarajatimpos.com

pontianak.tribunnews.com

sesamamedia.blogspot.co.id
Tantangan berkendara di metropolitan itu bukan pada hamparan aspalnya, bukan pada tekstur aspal yang mulus seperti kue ulang tahun yang mahal atau jajanan tradisional kemplang yang mbrigindil, melainkan pada performa pengendara yang lain yakni mendahului secepat kilat, berlenggak-lenggok di sela-sela kendaraan lain, angkutan umum yang berhenti seenak jidat sopirnya, maupun kendaraaan yang bergerak lambat nun lembut bak siput.
tribunnews.com
Jalanan yang dilihat dari kacamata orang awam macam aku ini masih cukup bagus, dan kurasa tidak perlu didodol dowel kayak gitu. Aspalnya dikeruk seperti pakai garpu. Teksturnya seperti keripik kentang Chitato.
Edo Rusyanto - wordpress.com
97% kendaraan akan memelan jika melewati jalan yang dikeruk. Keesokan hari atau nanti, jalan itu sudah mulus kembali dan terlihat lebih kokoh memang.
Aku tidak tahu kenapa hal tersebut dilakukan. Mungkinkah karena aspal Jakarta dilewati ribuan kendaraan setiap hari membuat dia harus selalu diperbarui agar tak sampai sakit?
Mungkinkah menghabiskan anggaran? Apapun alasannya, yang pasti akan lebih mulia kalau itu disumbangkan ke daerah-daerah di Indonesia yang jalanannya buruk. Seperti mubadzir kalau jalan masih bisa dipakai terus dikeruk. Yakali peraturan pemerintah begitu, standar jalan raya harus segitu, bagi ibukota ya. Terus, standar jalanan di daerah seburuk dan sehancur itu, ha? Sama halnya dengan seorang ibu yang selalu berpenampilan oke, kece, muka dengan riasan, sedangkan anaknya dibiarkan rembes, ileran, ingusan. Tega!
poskotanews.com


Aku harus nanya ke siapa tentang ini? Kenapa jalanan daerah banyak yang mengenaskan? Kenapa jalanan ibukota dibagus-bagusin mulu? Siapa yang salah? Berapa anggaran yang diberikan di tiap-tiap daerah dan berapa besar yang benar-benar dipakai untuk memperbaiki sarana umum?

Aku pernah mendengar cerita seperti ini,entah dari mana:
Semisal, dari pusat 500 juta dikucurkan untuk daerah A, nah yang ngurusin ada 10 orang, masing-masing akan minta bagian, akhirnya diambillah 100 juta untuk dibagikan kepada para makhluk itu masing-masing 10 juta, sisa 400 juta. Meluncur ke provinsi, 5 orang ngurusin akan minta bagian juga, diambil sekian juta lagi, hingga sisa sedikit karena potongan-potongan jahat yang seharusnya tidak ada. Dikira hadiah kuis kali ya ada potongan pajak :-/ . Nyampe daerah, tidak cukuplah uang itu untuk menambal lubang di aspal. Miris ya.
Daerah yang kelihatannya orangnya penuh kasih, ternyata justru tak terlihat kebusukannya. Tak terpantau karena terlalu jauh dari ibunya. Ibukota tak melulu bisa memantau anak kota.
Siapa yang salah? Aku? Kamu? Kita? Atau mereka?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Star is Born PERSIS Aashiqui 2 ? I CAN'T BELIEVE THIS! (Review Film) *Spoiler Alert!

facebook.com/astarisborn2018 hindimusickaraoke.com Baiklah, sebenarnya berat untuk saya menulis ini, tapi saya akan tetap menulisnya sebab ini penting. Film A Star is Born , yang diperankan oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper, film 2018, film yang saya ketahui pertama kali lewat lagunya di youtube yakni Shallow (saya suka sekali lagu itu), film yang saya pikir akan menjadi film yang sangat mengesankan buat saya. Tidak ada air mata. Tidak ada hati yang berdebar. Sejak adegan pertama, yakni Jackson menghilangkan kesadarannya sebelum bernyanyi, bernyanyi di atas panggung dengan ribuan bahkan mungkin jutaan penonton di depannya, hati saya berkata “Wah, ini mah kayak film Aashiqui 2,”.  Jika kalian belum menonton film Lady Gaga ini, dan sudah menonton film Aashiqui 2, atau mungkin kalian menemukan tulisan saya ini lalu mencari tahu tentang segalanya, baru menonton A Star is Born setelahnya, maka saya rasa kalian juga akan merasakan hal yang sama seperti saya.

Bekerja Niat Ibadah

Di sini aku tidak bermaksud menggurui siapapun ya, seperti yang sudah pernah aku bilang bahwa I’ll share what I’ve known, jadi kuharap kalian bisa mengerti maksudku. Kita bisa menjadi seperti sekarang ini semata-mata karena Allah, kan ya? Semua sudah diatur. Bagaimanapun kamu mengelak pernyataanku ini, aku tidak akan mengiyakan. Kita sekarang masih hidup di dunia, entah sampai kapan tidak ada yang tau. Memikirkan masa depan itu perlu, emang sangat perlu. Kebanyakan yang kita pikir itu masa depan yang mana sih? Ngaku! Berapa persen dunia dan berapa persen akhirat? Oke, aku juga nggak mau munafik, keknya aku khawatir banget dengan masa depan duniaku, dan masih seringkali tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan akhirat meskipun selalu berusaha untuk lebih mempersiapkan ke sana sih, cuma ya mungkin dosaku masih terlalu banyak, jadi masih seperti ini. Makanya, aku ngajak kalian untuk inget, seenggaknya biar aku dapat poin dari Allah gitu. Kita ini hidup pada zaman yang suda

Ekstrovert dan Introvert

Ekstrovert Ekstrovert adalah tipe kepribadian yang menyukai interaksi dengan dunia luar. Ekstrovert cenderung lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Orang dengan tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Antusias Banyak bicara Tegas Suka berteman bersemangat