Langsung ke konten utama

Cintai Allah, Bukan yang Lain



         Allah yang maha memberkati dan maha luhur telah menciptakan dan mewujudkan serta mencurahkan berbagai nikmatNya kepada kita, baik lahir maupun batin. Sadarkah kalian? Mungkin, kalian tidak menyadarinya. Begitu juga dengan saya, karena saking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
            Ingat! Asal mula kejadian kita yang hanya berupa zigot di dalam rahim ibu. Sesudah itu kita mengalami beberapa proses hingga ibu melahirkan dalam wujud manusia sempurna. Berkat apa? Tentunya, berkat rahmat dan nikmat Allah. Tidak cukup hanya itu. Lalu Allah menganugerahi kita dengan lisan sehingga kita dapat berbicara, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan akal untuk membedakan sesuatu yang berbahaya dan yang bermanfaat.
            Allah berfirman:
            Dan Allah telah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, dan Allah memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.

 Sudahkah kita bersyukur? Apa bentuk syukurnya? Bentuk syukurnya adalah selalu ta’at pada perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, beribadah selalu, dan lain sebagainya.
google.com
            Subhanallah, maha suci Allah. Kita tidak meminta, tetapi Allah memberikannya dan itupun tidak hanya kecil melainkan juga besar. Tidak hanya sedikit, tetapi juga banyak. Kalau sudah seperti itu, sudahkah muncul perasaan-perasaan cinta kepada Allah? Yang selalu mengasihi kita, memberi nikmat kepada kita.
                Misalkan seperti ini:
            Ada orang yang selalu baik kepada kita, selalu memberi dan berbagi kepada kita, selalu perhatian, peduli dengan kita, sayang dengan kita, melakukan apapun untuk kita, lalu kita mengabaikan semuanya, tak menggubrisnya sama sekali, dan kita tak menghiraukannya. Tidakkah timbul rasa kasihan ataupun iba di hati? (jika tidak, matilah hatimu). Bayangkan saja bagaimana perasaannya. Perih, mungkin. Perih hanya berlaku untuk manusia dan tidak untuk Tuhan. Tapi, masa udah dikasih, nggak ada terimakasih-terimakasihnya juga? Tau diri dikit donk! Karena apa? Hanya tahu diri dan tidak tahu apa-apa itu lebih baik daripada tahu segalanya tapi tidak tahu diri. Hati-hati loh, kalau tidak bersyukur dan malahan sombong, bisa dicabut nikmatnya.
            Sebagai hamba Allah, kita wajib mengetahui sifat-sifatnya yang sempurna, bersungguh-sungguh menta’atinya dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Kita harus yakin bahwa kebaikan itu adalah sesuatu yang dipilih oleh Allah untuk kita, bukan sesuatu yang kita pilih untuk diri kita sendiri. Dan jangan sampai kesenanganmu serta kepatuhanmu kepada seseorang dapat menghalangi taatmu pada Allah.
            Sekarang, tidak sedikit yang lebih mencintai sesama makhluk ciptaan Allah daripada yang menciptakan makhluk tersebut. Allah menyuruh kita datang ke rumahnya lewat panggilan adzan, tidak sedikit yang tidak datang. Males lah, lelah, nanti saja, dan masih banyak lagi alasan yang dilontarkan. Bukan siapa-siapa, terkadang saya juga masih seperti itu, hehe. Tapi, berusaha untuk tidak seperti itu lagi. Pelan-pelan.
            Allah menyuruh kita untuk sholat tepat waktu, katakan saja sholat dzuhur pukul 12.00 tapi seolah tak pernah tahu tentang pahala sholat di awal waktu, kita sholat jam 14.10. Beda jika dedemenan alias orang yang kita suka meminta kita untuk menjemputnya pukul 07.00, pukul 06.30 kita sudah standby di lokasi.
            Pegang Al-Qur’an setahun sekali pas di bulan puasa, pegang gadget setiap waktu. Eeittss..sekarang gadget dilengkapi fitur islami kok. Pengajian, ceramah, tanda-tanda kebesaran Tuhan, dan lain sebagainya bisa didapat di youtube, bisa baca Al-Qur’an kapanpun dimau, belajar kitab bisa juga, jadi...yang ini tidak bisa dijadikan contoh menduakan Allah, ya..hehe.
-Tidak sempurna iman seseorang sehingga cintanya pada Allah dan Rasulullah melebihi kecintaannya kepada selain Allah dan Rasulnya-
            Jangan sepelekan ini. Karena,  jika tidak berusaha untuk mengingat Allah, bisa-bisa kita lupa dengan Allah. Jika sudah dilupakan, Allah akan menutup hati hamba yang melupakannya dan Allah tidak akan memedulikannya lagi. Entah mau melakukan apapun, terserah. Allah tidak akan mengingatkannya lagi saat berada di jalan yang salah. Allah tidak menganggap lagi.
            Tumbuhan dan hewan yang tidak bertasbih kepada Allah sekalipun itu sesaat, Allah akan menyabut nyawanya. Ya, mereka akan mati. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba hewan peliharaan atau tumbuhan kesayanganmu mati, itu artinya mereka tidak mau bertasbih kepada Allah lagi. Mereka sudah tidak berguna.
            Untungnya, Allah tidak melakukannya kepada kita. Bayangkan saja, jika hal seperti itu juga berlaku untuk manusia, apa tidak sepi nanti jadinya dunia ini? Allah masih memberi kesempatan untuk kita, maka mari kita manfaatkan sebaik-baiknya. Mari cintai Allah, cintai Rasulullah, cintai siapapun dan apapun karena Allah.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Star is Born PERSIS Aashiqui 2 ? I CAN'T BELIEVE THIS! (Review Film) *Spoiler Alert!

facebook.com/astarisborn2018 hindimusickaraoke.com Baiklah, sebenarnya berat untuk saya menulis ini, tapi saya akan tetap menulisnya sebab ini penting. Film A Star is Born , yang diperankan oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper, film 2018, film yang saya ketahui pertama kali lewat lagunya di youtube yakni Shallow (saya suka sekali lagu itu), film yang saya pikir akan menjadi film yang sangat mengesankan buat saya. Tidak ada air mata. Tidak ada hati yang berdebar. Sejak adegan pertama, yakni Jackson menghilangkan kesadarannya sebelum bernyanyi, bernyanyi di atas panggung dengan ribuan bahkan mungkin jutaan penonton di depannya, hati saya berkata “Wah, ini mah kayak film Aashiqui 2,”.  Jika kalian belum menonton film Lady Gaga ini, dan sudah menonton film Aashiqui 2, atau mungkin kalian menemukan tulisan saya ini lalu mencari tahu tentang segalanya, baru menonton A Star is Born setelahnya, maka saya rasa kalian juga akan merasakan hal yang sama seperti saya.

Bekerja Niat Ibadah

Di sini aku tidak bermaksud menggurui siapapun ya, seperti yang sudah pernah aku bilang bahwa I’ll share what I’ve known, jadi kuharap kalian bisa mengerti maksudku. Kita bisa menjadi seperti sekarang ini semata-mata karena Allah, kan ya? Semua sudah diatur. Bagaimanapun kamu mengelak pernyataanku ini, aku tidak akan mengiyakan. Kita sekarang masih hidup di dunia, entah sampai kapan tidak ada yang tau. Memikirkan masa depan itu perlu, emang sangat perlu. Kebanyakan yang kita pikir itu masa depan yang mana sih? Ngaku! Berapa persen dunia dan berapa persen akhirat? Oke, aku juga nggak mau munafik, keknya aku khawatir banget dengan masa depan duniaku, dan masih seringkali tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan akhirat meskipun selalu berusaha untuk lebih mempersiapkan ke sana sih, cuma ya mungkin dosaku masih terlalu banyak, jadi masih seperti ini. Makanya, aku ngajak kalian untuk inget, seenggaknya biar aku dapat poin dari Allah gitu. Kita ini hidup pada zaman yang suda

Ekstrovert dan Introvert

Ekstrovert Ekstrovert adalah tipe kepribadian yang menyukai interaksi dengan dunia luar. Ekstrovert cenderung lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Orang dengan tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Antusias Banyak bicara Tegas Suka berteman bersemangat