Allah
yang maha memberkati dan maha luhur telah menciptakan dan mewujudkan serta
mencurahkan berbagai nikmatNya kepada kita, baik lahir maupun batin. Sadarkah
kalian? Mungkin, kalian tidak menyadarinya. Begitu juga dengan saya, karena
saking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Ingat! Asal mula kejadian kita yang
hanya berupa zigot di dalam rahim ibu. Sesudah itu kita mengalami beberapa
proses hingga ibu melahirkan dalam wujud manusia sempurna. Berkat apa?
Tentunya, berkat rahmat dan nikmat Allah. Tidak cukup hanya itu. Lalu Allah
menganugerahi kita dengan lisan sehingga kita dapat berbicara, mata untuk
melihat, telinga untuk mendengar, dan akal untuk membedakan sesuatu yang berbahaya
dan yang bermanfaat.
Allah berfirman:
Dan Allah telah mengeluarkanmu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, dan Allah memberikan
pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.
Sudahkah kita bersyukur? Apa bentuk syukurnya?
Bentuk syukurnya adalah selalu ta’at pada perintah Allah dan menjauhi larangan
Allah, beribadah selalu, dan lain sebagainya.
google.com |
Subhanallah, maha suci Allah. Kita
tidak meminta, tetapi Allah memberikannya dan itupun tidak hanya kecil
melainkan juga besar. Tidak hanya sedikit, tetapi juga banyak. Kalau sudah
seperti itu, sudahkah muncul perasaan-perasaan cinta kepada Allah? Yang selalu
mengasihi kita, memberi nikmat kepada kita.
Misalkan seperti ini:
Ada orang yang selalu baik kepada
kita, selalu memberi dan berbagi kepada kita, selalu perhatian, peduli dengan
kita, sayang dengan kita, melakukan apapun untuk kita, lalu kita mengabaikan
semuanya, tak menggubrisnya sama sekali, dan kita tak menghiraukannya. Tidakkah
timbul rasa kasihan ataupun iba di hati? (jika tidak, matilah hatimu).
Bayangkan saja bagaimana perasaannya. Perih, mungkin. Perih hanya berlaku untuk
manusia dan tidak untuk Tuhan. Tapi, masa udah dikasih, nggak ada
terimakasih-terimakasihnya juga? Tau diri dikit donk! Karena apa?
Hanya tahu diri dan tidak tahu apa-apa itu lebih baik daripada tahu segalanya
tapi tidak tahu diri. Hati-hati loh, kalau tidak bersyukur dan malahan
sombong, bisa dicabut nikmatnya.
Sebagai hamba Allah, kita wajib
mengetahui sifat-sifatnya yang sempurna, bersungguh-sungguh menta’atinya dengan
melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Kita harus yakin
bahwa kebaikan itu adalah sesuatu yang dipilih oleh Allah untuk kita, bukan
sesuatu yang kita pilih untuk diri kita sendiri. Dan jangan sampai kesenanganmu
serta kepatuhanmu kepada seseorang dapat menghalangi taatmu pada Allah.
Sekarang, tidak sedikit yang lebih
mencintai sesama makhluk ciptaan Allah daripada yang menciptakan makhluk
tersebut. Allah menyuruh kita datang ke rumahnya lewat panggilan adzan, tidak
sedikit yang tidak datang. Males lah, lelah, nanti saja, dan masih banyak lagi
alasan yang dilontarkan. Bukan siapa-siapa, terkadang saya juga masih seperti
itu, hehe. Tapi, berusaha untuk tidak seperti itu lagi. Pelan-pelan.
Allah menyuruh kita untuk sholat
tepat waktu, katakan saja sholat dzuhur pukul 12.00 tapi seolah tak pernah tahu
tentang pahala sholat di awal waktu, kita sholat jam 14.10. Beda jika dedemenan
alias orang yang kita suka meminta kita untuk menjemputnya pukul 07.00, pukul
06.30 kita sudah standby di lokasi.
Pegang Al-Qur’an setahun sekali pas
di bulan puasa, pegang gadget setiap waktu. Eeittss..sekarang gadget
dilengkapi fitur islami kok. Pengajian, ceramah, tanda-tanda kebesaran Tuhan,
dan lain sebagainya bisa didapat di youtube, bisa baca Al-Qur’an
kapanpun dimau, belajar kitab bisa juga, jadi...yang ini tidak bisa dijadikan
contoh menduakan Allah, ya..hehe.
-Tidak sempurna iman seseorang sehingga cintanya pada Allah dan
Rasulullah melebihi kecintaannya kepada selain Allah dan Rasulnya-
Jangan sepelekan ini. Karena, jika tidak berusaha untuk mengingat Allah,
bisa-bisa kita lupa dengan Allah. Jika sudah dilupakan, Allah akan menutup hati
hamba yang melupakannya dan Allah tidak akan memedulikannya lagi. Entah mau
melakukan apapun, terserah. Allah tidak akan mengingatkannya lagi saat berada
di jalan yang salah. Allah tidak menganggap lagi.
Tumbuhan dan hewan yang tidak
bertasbih kepada Allah sekalipun itu sesaat, Allah akan menyabut nyawanya. Ya,
mereka akan mati. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba hewan peliharaan atau
tumbuhan kesayanganmu mati, itu artinya mereka tidak mau bertasbih kepada Allah
lagi. Mereka sudah tidak berguna.
Untungnya, Allah tidak melakukannya
kepada kita. Bayangkan saja, jika hal seperti itu juga berlaku untuk manusia, apa
tidak sepi nanti jadinya dunia ini? Allah masih memberi kesempatan untuk
kita, maka mari kita manfaatkan sebaik-baiknya. Mari cintai Allah, cintai
Rasulullah, cintai siapapun dan apapun karena Allah.
Komentar
Posting Komentar
You may say anything about me, because it is your right. And i also may say anything about you, because it is my right.